Kupijaki langkah seribu malam
Menatap langit dibawah naungan petang
Semerbak angin menyayat malam
Ku rebahkan mata seribu pandang
Menatap pedih dibawah jalan
Semerbak tangis menggerumuh petang
Sekian hari terkuak sudah
Deretan tangan mengadah atas
Mereka layu menguap takdir
Setiap cerita tersimpan tangis
Pedih kian terukir sudah
Wajah mungil terkikis lapar
Mereka layu terselimut jalan
Hingga tubuh lemas terukir derita
Tuhan.. lihatlah bibir centil mereka
Sekian detik menggerutu lapar
Mengadah tangan meminta rizki
Walau kadang terusir kecewa
Walau hujan menguap dingin
Namun, demi sesuap nasi
Mereka berlayar menyusuri duri
Dengan do’a ribuan harapan
Kepada-Mu Sang Ilahi