lpmretor.com – Festival Budaya dan Bahasa kembali digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Studi dan Pengembangan Bahasa Asing (SPBA) di depan Poliklinik UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (20/09/2025). Acara tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, UKM, hingga organisasi daerah. Festival Budaya dan Bahasa digelar sebagai ruang pertemuan berbagai tradisi dan dialek Nusantara.
Festival tahun ini mengusung tema “Preserving Culture and Language, Building a Valuable Intellectual Civilization” dengan menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional, pameran kuliner, dan lokakarya bahasa daerah yang semakin jarang digunakan generasi muda.
“Tema ini menggambarkan komitmen untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya dan kekayaan bahasa sebagai fondasi pembentukan karakter generasi muda,” jelas Alfin Bimantara selaku Ketua Panitia Festival Bahasa dan Budaya.
Pada acara malam puncak tersebut juga sebagai wadah kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara.
“Melalui acara ini, kita ingin membangkitkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya yang ada, meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya, serta memperluas wawasan dan toleransi antar budaya,” tambahnya.
Selain pertunjukan tari dan musik tradisional, festival juga menghadirkan diskusi kebahasaan yang melibatkan akademisi serta budayawan. Diskusi ini menyoroti pentingnya menjaga eksistensi bahasa daerah sebagai bagian dari warisan tak benda bangsa.
Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Banyak di antara mereka yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mencicipi kuliner tradisional, sekaligus menikmati suasana kebersamaan lintas budaya.
“Dengan terselenggaranya Festival Budaya dan Bahasa ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk terus melestarikan identitas bangsa yang berakar pada keragaman,” ucap Ketua UKM SPBA Nasrullah Bin Abdurrasyid.
Festival Budaya dan Bahasa menjadi bukti bahwa keberagaman bukanlah sekat, melainkan jembatan yang memperkuat persatuan. Setiap tarian, bahasa, dan tradisi yang ditampilkan adalah bagian dari mozaik besar bernama Indonesia. Dari ruang perayaan ini, lahirlah harapan baru: generasi muda yang bangga pada identitasnya, berani menjaga warisan leluhur, dan siap membawa budaya bangsa ke kancah dunia.[]
Reporter : Kristiawan Putra Nugraha
Editor : Ruhana Maysarotul Muwafaqoh