Toilet
Terima kasih untuk Tuhan
yang telah sudi membayar dua ribu rupiah
Untuk kucuran air dosaku yang tumpah
di kamar kecil rumah-Mu
Hanya malu sanggup kubayar padaMu
panggil aku lain waktu
-Masjid Alun-Alun Magelang, 2017-
Kencan Nestapa
Kini nyawaku habis
Di ujung hitungan kalkulator
Ini waktu masih pagi
Menunggu malam adalah perjalanan kapal
yang panjang
ini kali pertama
Mata begitu waras
Bahwa setan adalah perwujudan
Perempuan cantik, sendok, dan garpu
Dalam piring yang tidak cantik
Demi Tuhan aku selesai
Izrail terkekeh dalam wujud daging rendang.
-Magelang, 2018-
Sajak Wangi
–buat Ibuku.
Basuh air menyangga mata pukul lima
Menyuap diri dengan derita-derita
Menjenguk diri lewat daster lusuh
dan butir-butir Rinso
Tenang saja
pinggiran neraka tak selicin sabun colek.
Dan surga pasti tercium lebih jelas
dari bau kaus kakiku
untukmu sungai firdaus lebih wangi
daripada Molto biru kesukaanmu
Maaf aku bangun jam sembilan
-Yogyakarta, 2020-
Albi, Jurnalis LPM Rhetor dan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.