Sulit Mengisi KRS karena SIA Bermasalah, Mahasiswa: Saya Tidak Kebagian Jatah Mata Kuliah Wajib

834
Sumber Foto: exposure.com

lpmrhetor.com-Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga kembali mengalami kendala saat mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). 2 mahasiswa berasal dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang diwawancarai lpmrhetor.com mengungkapkan bahwa masalah tersebut membuat mereka membuang waktu dan tidak kebagian jatah mata kuliah. Mereka juga kesal terhadap tidak adanya respons dari pihak kampus.

Sejumlah Program Studi di Fakultas Dakwah mendapatkan jadwal pengisian KRS pada tanggal 15, 20, dan 22 Januari 2024. Berdasarkan laporan yang ditemukan, banyak mahasiswa mengalami kesulitan mengisi KRS, salah satunya NIzar Wildan dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam. Nizar mengatakan masalah ini juga dialami banyak temannya.

“Kita coba berkali-kali, temen saya juga banyak yang sambat di grup angkatan, kita coba berkali-kali login ke SIA tapi gagal terus. Dan itu bukan cuma saya yang mengalami, tapi bahkan semua dari teman2 BKI. Dari angkatan 21, 22, dan 23, itu mengalami semua,” ungkapnya.

Nizar mendapatkan jadwal pengisian KRS tanggal 20 Januari. Lebih rinci lagi, jam 12.00 hingga 15.55, sesuai dengan jadwal program studinya. Akan tetapi, dalam rentang waktu tersebut, Nizar masih belum bisa mengisi KRS karena tidak dapat mengakses portal Sistem Informasi Akademik (SIA) UIN SUKA.

“Jadi jam 12 yang seharusnya kita udah bisa ngisi KRS itu nggak bisa dan itu berkepanjangan sampai jam setengah 4. Nah kemudian ada info baru bahwa pengisian KRS.nya diperpanjang lagi, jadi mulai jam 6 maghrib tanggal 20 Januari itu, kalau pemberitahuannya di WA sampai jam 12 malam, tapi di SIA sampai jam 6 pagi,” Nizar meneruskan kronologinya.

Nizar sempat berkoordinasi dengan teman-teman angkatannya di grup WhatsApp untuk melaporkan masalah ini ke Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan pejabat prodi. Dari upaya tersebut, ia dan teman-temannya hanya memperoleh jawaban bahwa sistem sedang down.

“Jadi kita pas jam 6 maghrib mencoba lagi, temen2 BKI itu mencoba lagi. Dan sempat berhasil, tapi di SIA itu sangat-sangat lemot, jadi kita memang kesulitan untuk masuk ke menu isi KRS itu. Sekalipun masuk untuk mengambil jadwalnya itu sangat-sangat lemot. Saya, sekitar jam setengah 7.an sempet bisa masuk ke menu isi KRS, dan sempet mengambil hanya tiga matkul. Itu pun, mengambil satu matkul bisa menghabiskan waktu sekitar 5-7 menitan,” ucap Nizar.

Saat itu, Nizar sempat terkejut karena ia otomatis logout dari portal SIA. Ketika ia coba masuk kembali, portal SIA tak mendukungnya. Nizar merasa panik kendati matkul yang ia ambil belum sesuai target, lebih-lebih khawatir ketika ketiga matkul tersebut ternyata tereset.

“Teman-teman yang lain itu mencoba jam 6 sampai sekitar jam 8. Kita coba terus, dan karena udah capek, energinya terkuras, akhirnya teman-teman memutuskan untuk istirahat dulu, nanti dicoba lagi, gitu kan. Kita koordinasinya dengan teman-teman angkatan 21. Nah akhirnya, saya nyoba lagi sekitar jam 9. Masih tetep nggak bisa. Bahkan login pun nggak bisa. Yang awalnya itu saya bisa masuk ke menu isi KRS, justru di jam 9 itu malah login pun nggak bisa,” lanjutnya.

Nizar kembali mencoba masuk portal SIA di jam 10 malam. Lagi-lagi SIA masih error. Alhasil, ia merasa pasrah karena sudah tengah malam. Sekitar jam 12, Nizar baru mendapat pesan di grup bahwa ada salah satu teman yang berhasil mengisi KRS.

“Akhirnya saya coba login ke website SIA, itu sekitar jam 12, tengah malam. Saya nyoba dan alhamdulillahnya berhasil, meskipun sudah banyak matkul yang kuotanya habis. Jadi saya kan sudah menjadwalkan bahwa akan mengambil ini-itu, tapi ternyata tidak sesuai dengan penjadwalan saya karena memang itu kendala sistem dan sebagainya,” tutur Nizar.

Nizar mengaku bahwa tidak bermasalah dengan jumlah SKS yang ia peroleh. Hanya saja ada beberapa temannya yang sempat berkoordinasi ketika mengalami kendala kuota mata kuliah baik karena telah habis atau bertabrakan dengan jadwal lain.

Senada dengan Nizar, Muflih M Arif, mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah, juga mengeluhkan permasalahan tersebut. Muflih memperoleh jadwal pengisian KRS tanggal 22 Januari, dari jam 08.00 hingga 11.55. Sedikit berbeda dengan Nizar, Ia tidak mendapatkan target mata kuliahnya karena beberapa jadwal yang bertabrakan. 

“Nah sebenarnya saya ingin mengambil mata kuliah itu sampai 10 mata kuliah, sesuai dengan paket wajib yang ada di sistemnya kan. Nah dan seandainya tidak lemot saya mengambil KRS itu, pokoknya sampai 10 mata kuliah lah. Karena lemot jadi ngambilnya cuma 7,” tutur Muflih.

Muflih telah melaporkan kendala ini ke pihak yang berwenang, akan tetapi tidak mendapatkan tanggapan sama sekali. Muflih kecewa sebab waktu yang ia buang tidak membuahkan hasil maksimal.

“Akan mulai mengisi KRS.nya mulai jam 8 sampai jam 11 lewat, tetapi saking lemotnya dan banyak matkul yang tabrakan, pada akhirnya ya saya banyak menghabiskan waktu. Saat menghubungi TU pun nggak mau memperbaiki. Pengalamannya banyak negatifnya daripada positif,” imbuh Muflih.

Permasalahan pengisian KRS terus terjadi dari tahun ke tahun. Merujuk berkas di laman lpmarena.com berjudul “KRS Tak Kunjung Beres” tahun 2013. Bahkan sebelum berita tersebut muncul, hingga kini, masalah SIA UIN SUKA tidak kunjung dibenahi.

“Itu untuk mengatur lalu lintas transaksi. Jadi, sistem kita itu, kalau dibilang canggih ya lumayan canggih. Cuman di satu sisi, konstruksinya itu, karena terlalu kompleksnya data yang harus ditarik dalam satu transaksi, maka akan terjadi kemacetan ketika misalnya sejumlah akun melakukan transaksi dalam waktu yang sama. Sehingga kemudian dibatasi. Karena kalau dibuka begitu saja, bisa jadi di hari2 tertentu itu sepi, baru hari-hari terakhir pengunjungnya ramai. Dan itu akhirnya macet,” tutur Khoirul Anwar, selaku Kepala Bagian Akademik.

 Khoirul merasa sistem yang dikelola kampus belum bisa maksimal karena alasan tertentu.

“Ada satu hal dalam sistem SIA kita ini yang harus di review. Jadi ada transaksi2 itu yang keperluannya hanya KRS tetapi merecall datanya itu lho, itu menghambat segala hal. Itu yang membuat ribet lalu lintasnya,” imbuhnya.

Khoirul mengakui sistem yang kerap trouble terjadi semenjak 2013 bahkan sebelumnya. Untuk itu, pihak Akademik dan PTIPD akan merancang sistem baru. Ia memberi sedikit keterangan terkait mahasiswa yang belum mengisi KRS dapat melakukan pengisian di tanggal 29-31 Januari 2024. []

Reporter: Naufal Zabidi

Editor: Hifzha Aulia Azka

 

You may also like

Hari Tani Nasional; GNP Kritik Kebijakan Agraria

lpmrhetor.com – “Sampai saat ini negara tidak menyelesaikan