lpmrhetor.com- Fasilitas yang disediakan kampus untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) kurang memadai. Endah, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK, mengeluhkan kondisi kelas yang usang dan tak kunjung diremajakan.
“Dengan UKT yang saat ini bisa dibilang cukup tinggi, fasilitas yang diberikan kampus menurut aku kurang memadai,” paparnya saat ditemui lpmrhetor.com pada Rabu (13/03/2024).
Endah menjelaskan bahwa cat di banyak ruang kelas sudah mengelupas, sebelumnya berwarna putih berubah menjadi kecokelatan. Belum lagi kondisi gorden yang sudah dipenuhi debu tebal. Hal ini, menurut Endah, menyebabkan para mahasiswa menjadi tidak nyaman saat belajar di kelas.
Selain menyoroti kondisi kelas, Endah juga geram dengan kondisi kamar mandi yang sering tersumbat, fasilitas yang tidak aksesibel bagi mahasiswa difabel, lahan parkir sempit dan lain-lain.
“Mungkin lumayan banyak dari AC kelas yang tidak menyala, proyektor mati, kursi goyang-goyang dan sponsnya udah bolong, kamar mandi yang sering tersumbat, jalan untuk difabel sudah ada yang rusak. Namun dari pihak kampus tidak ada yang mengurusi,” paparnya.
Salah satu dosen FDK juga memiliki keluhan yang sama dengan Endah. Ia juga mengeluhkan beberapa fasilitas penunjang di kelas, seperti AC dan proyektor kerap kali tidak berfungsi. Ia juga mempertanyakan sikap kampus yang terkesan abai dalam merawat fasilitas akademik.
“Saya bela-belain jalan dari lantai satu ke lantai 4. Harapannya dapet kelas yang nyaman, adem dan gak sumpek. Eh, saya malah dapet kelas yang ada tiga AC tapi yang nyala hanya satu, itupun ngga dingin. Proyektor tidak bisa connect ke laptop saya. Gorden ini sudah bertahun-tahun tidak dicuci. Bagaimana ini? Padahal dana untuk perawatan sarana prasarana kampus ini besar loh, minimal ini gorden satu semester sekali di cuci lah” ujar dosen yang tidak ingin disebutkan namanya itu
Kondisi mushola di FDK juga turut diperhatikan oleh banyak mahasiswa, termasuk Irda, salah satu mahasiswi FDK. Mushola fakultas itu terletak di bawah tangga lantai 2 FDK dan sangat sempit. Hal ini membuat para mahasiswa harus bersabar mengantre untuk sholat.
“Musholanya kurang memadai. Jarak antara cewe dan cowo ketika salat tuh lumayan dekat karena terbatasnya tempat. Aku sendiri lebih milih cari tempat solat di mushola rektorat. Kalau rame juga bisa salat ke perpustakaaan soalnya jaraknya ga terlalu jauh,” ungkapnya saat diwawancara oleh lpmrhetor.com.
Irda berharap fasilitas kampus bisa segera diperbaiki agar mahasiswa nyaman belajar di kampus.
“Harapan saya semoga dari pihak kampus tidak hanya diam bila mengetahui adanya fasilitas yang kurang layak. Perlu ada tindakan untuk memperbaikinya. Kelas yang nyaman membuat mahasiswa betah di kelas. Jangan lupakan keberadaan mahasiswa disabilitas, mohon guiding blocknya segera diperbaiki..” pungkas irda. []
Reporter: Syarif Hidayat
Editor: Hifzha Aulia Azka