Sajak Anak Biasa pada Gurunya

975

Oleh: A Taufiq*
/I/
Guru,
Sajakku hanya angin pagi
Sekedar lewat berhembus
Dan hilang tanpa dikenang
(Aku tak ingin sepertimu
yang berceloteh tentang hidup seribu tahun lagi)
/II/
Guru,
Cintaku tak sedahsyat kesederhanaan sajakmu
Yang seperti awan hilang jadi hujan
Atau kayu yang terbakar jadi abu
(cintaku yang memang hanya goresan pasir pantai
tapi butuh keringat dan darah untuk menulisnya)
/III/
Guru,
Aku akan tetap bersajak tentang anggur dan rembulan
Terserah kau mengumpatiku
yang melupakan kemiskinan dan penindasan
(tapi aku muak dengan kenyataan)
/IV/
Guru,
Izinkan aku memakimu
Sebab darimu aku mengerti takdirku
(Surgaku adalah pelarian
Baktiku adalah kehampaan)
Rumah Kaca, 16 Maret 2014
*Penulis seharusnya sudah bukan mahasiswa. Mulai aktif di Sanggar Gondes (SAGON). Tinggal di pinggir sungai Gajah Wong.

You may also like

Puisi-puisi Syarif Hidayat: Ayat Abu-abu

AKU INI APA? 2019   Berkenankah dirimu mendengarkan