Puisi-puisi Wishnu: Sebelum Maghrib, Perjalanan Sebelum Pulang

1455
Ilustrasi/Nizar

Kudengarkan teriak-sorai

Penuh gemuruh kekosongan sebelum maghrib, perjalanan sebelum pulang

 

Kudengarkan teriak-sorai

Penuh gemuruh kekosongan

Pada jalan dengan pemudik dari gawainya

Tanpa suara, tanpa jiwa

 

Menghadap barat dan timur

“Mau kemana mereka?” Pikirku

Siapa peduli pertanyaan itu,

Masa bodoh!

 

Menit ke menit

Jam ke jam

Jalan-jalan melihatkan dirinya

Gagah dan gagap

 

Kegagahberanian ada di jalan-jalan

Ketakutan ada di jalan-jalan

Sementara di mana waktu istirahat?

Jalanan penuh dan sesak

 

Penuh akan kekosongan

Tatapan tanpa berisikan jiwa

Berebut tempat

Mana yang lebih dulu,

Pohon-pohon atau jalan-jalan itu?

Sesak ketiadaan gunung

Menggantikan celah pinggir kota

 

Waktu belum maghrib

Pada siapa daku mengadu?

Jalanan sibuk sebelum pulang.

 

-Pedak Baru, 25 Juli 2022

 

Mengarungi Malam Pada Larut

 

O… Sungguh indahnya

Kengerian malam bersiul merdu

Irama kesunyian petang

Larut singgah di pucuknya

 

Siang yang menghamba

Malam yang mendamba

Lelah meninabobokan

Ritus kehidupan

 

Sunyi itu?

Dia bersembunyi di kebisingan?

O…

Bersembunyi, di balik semayamnya

Tak merupa bersama cinta

 

Terlelap di kegelapan

Semayam, tanpa lilin suci

Tersisa bau-bau busuk

Kepulan kabut kebenaran atau keberanian?

 

Pucuk tak kupetik

Akar tak kujampa

Sial!

Kutetap mencinta…

 

Aku terbangun

Terbang bersama Rajawali

Mengarungi malam

Kegelapan penuh riang

Kengerian dengan gagahnya

 

Aku Rajawali malam

Sayapku melebarkan kepaknya

Menaiki tangga tanpa ujung

Dunia penuh akrobat

Tanpa waktu yang pamrih

 

-Pedak Baru, 27 Juli 2022

 

Wishnu D. Anggoro, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

You may also like

Gerakan Sosial Islam pada Masa Kolonialisme

Gerakan kolonialisme Belanda di Indonesia adalah ekspansi kapitalisme;