Oleh: Alang-Alang*
Sebuah Cerita dari Insomnia Buatan
Insomnia kali ini benar-benar akut
Serigala mulai berkelebat
Menciptakan mimpi buruk
Sebelum waktunya tidur
Keramaian sunyi membungkus pengap kamar tiga kali dua meter ini
Bersama kepulan asap asap sendu sigaret murahan
Aku mengingatnya sebagai satu kali pertemuan yang menjadi candu
Kali pertama yang tak kuharapkan menjadi akhir
Biar kali ini ia jadi objek
Tapi sungguh bukan aku subjeknya
Ada yang lain yang harus dijaga keutuhannya
Ah, begitu banyak ‘seharusnya’ yang menuntut sebuah keharusan
Sungguh tai!
Yogyakarta, 30 Juli 2018
Dua Batang Bunga Semak di Dalam Bingkai
Hari ini aku menemukan
Dua batang bunga semak
Yang aku tidak tahu apa nama genusnya
Keduanya lucu
Yang satu berbatang panjang
Yang satunya pendek
Keduanya serasi,
Kompak membuat bingkai fotoku menjadi tidak sepi
Tapi, atas nama sebuah moral,
Katanya perempuan dilarang memiliki keduanya
“Tidak etis!”
Tapi tetap saja, foto itu sudah terlanjur dicetak
Merapi, 3 Agustus 2018
Asap yang Dimakan Pantai
Kesederhanaan pasir hitam menyapa
Membangun kenangan yang sedang tertidur lelap
Pada kemewahan pasir putih yang kasar
Cintamu melompat menusuk mataku
Aku jatuh cinta sekali lagi setelah berkali-kali yang kesekian
Angin laut membawa rasa garam yang menyenangkan
Tapi ia nakal, memainkan asap sigaretmu seenaknya
“Rokokmu habis oleh angin, sayang.”
Tapi kamu diam dan tetap menyesapnya
Kita sama-sama menunggu
Senja yang datang untuk pergi
Melegam bersama ultraviolet yang menikam
Sedangkan kamu persis sepertinya
Merakit asa untuk kemudian bergegas
Lalu, untuk yang selanjutnya
Asap-asap nikotin menjalar di otakku
Dan menguap di udara
Glagahsari, 06 September 2018
*Alang-alang adalah nama iseng dari seorang perempuan ruwet yang sedang krisis jati diri. Beberapa puisi di atas ada yang sudah di upload di instagram dengan ditambah sedikit modifikasi. Penulis bisa dikepoin di akun instagramnya, @fqhrahmmmmm.