![]() |
“Candi Gedong Songo” (Doc: Coretan Petualang) |
(Rhetor_Online-UIN) Jalan-jalan sambil belajar tentu merupakan hal yang menarik, hal tersebut bisa anda coba dengan mengunjungi beberapa tempat bersejarah seperti candi dan museum. Salah satu tempat yang bisa menjadi pilihan ketika berlibur adalah Candi Gedong Songo. Tempat ini berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Menurut penelitian, Candi Gedong Songo merupakan bangunan peninggalan budaya Hindu dari jaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedong songo adalah sembilan (kelompok) bangunan.
Candi Gedong Songo ini memiliki banyak kemiripan dengan candi yang ada di Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara. Komplek candi di buat berderet dari bawah keatas perbukitan mengintari kawah sumber air panas, dimana komplek candi di Dieng juga banyak kawah air panas yang beradatak jauh dari pusat candi.
Konon pembuatan candi yang simetris dan berada atas bukit menunjukan perpaduan dari dua religi yaitu lokal yang menganut kepercayaan terhadap nenek moyang dan budaya hindu dimana candi sebagai tempat tinggal paradewa. Candi yang dibuat kuncup keatas mirip dengan budaya jaman batu yaitu punden berundak-undak. Prinsipnya bawah semakin kepuncak, maka roh nenek moyang semakin dekat dengan manusia.
Lokasi antara candi satu dengan candi yang lainnya yang cukup berjauhan, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menempuh jarak ratusan meter agar bisa melihat keseluruhan candi-candi yang ada. Untuk menuju ke Gedong Songo wisatawan harus hati-hati dalam berkendara, karena jalan sempit dan berkelok-kelok.
Harga tiket masuk Obyek Wisata Candi Gedong Songo bagi orang dewasa pada hari biasa adalahRp. 6000,-untuk wisatawan lokal dan Rp. 50.000,- bagi wisata wanasing. Selain mengelilingi area wisata candi dengan berjalan kaki, pengunjung juga bisa menggunakan jasa naik kuda. [Ahmad Miftahudin]