Sudah Bukan Zamannya Diskriminasi

1103
  sumber gambar : media.kompasiana

Roihan Asrofi-Rhetor Online

Yogyakarta-(Senin  05/05) Pusat Layanan Difabel (PLD) mengadakan acara ulang tahunnya yang ke VII. Acara tersebut bertempat di panggung demokrasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  Milad PLD diisi berisi beberapa acara, di antaranya yaitu perhelatan musik, pembacaan puisi, dan stand-up comedy. Semua acara dimeriahkan oleh penyandang  difabilitas. Acara tersebut ditutup dengan acara debat dengan tema pendidikan inklusi.
Acara bertema “Meraih Sukses di Perguruan Tinggi Inklusi” itu dibuka oleh pimpinan PLD Arif Maftuhin. Dalam sambutannya, ia menekankan agar ada penyetaraan terhadap penyandang difabilitas di Indonesia.
Senada dengan Arif, ketua panitia Irma berharap adanya peran dari pemerintah untuk memfasilitasi penyandang difabilitas di perguruan tinggi. “Saya berharap agar pendidikan bagi kaum difabilitas difasilitasi lebih oleh pemerintah dan perguruan tinggi agar pembelajaranya maksimal,” ungkapnya.
Anang, mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) penyandang tunanetra sangat mengharapkan pendidikan inklusi harus dijalankan karena banyak teman-teman penyandang difabilitas belum terfasilitasi. Adanya kesenjangan dalam perguruan tinggi yang bersyarat untuk  difabilitas, menurutnya adalah sebuah diskriminasi. “Dibanding kampus lain, fasilitas di UIN memang cukup memadai.  Namun kurang memuaskan,”ujarnya.

Di milad ini, PLD berharap tidak adanya diskriminasi bagi penyandang difabilitas. Orang yang dianggap memiliki kekurangan juga punya potensi lebih seperti orang normal pada umumnya. (Roihan Asrofi/Editor: Sarjoko)

You may also like

Mahasiswa Menginginkan ‘Dialog Terbuka’ Bersama Bakal Calon Rektor

lpmrhetor.com –  Masa jabatan Al Makin sebagai Rektor