Tuhan, Aku malu…
Wajahku selalu basah dengan sabun muka yang kukenakan,
dan selalu belapiskan bedak agar timbul kecerahan darinya
Bukan… Bukan basah dan cerah karena air wudhu
Mukenaku kini telah jarang ku pakai pada 5 waktu-Mu,
Apalagi diwaktu-waktu sunnah-Mu..
Sajadahkku kini tak lagi menjadi saksi setiap tetesan do’aku disepertiga malam-Mu
Bibirku selalu basah dan bergerak sesukanya karena membicarakn aib orang lain
Memebicarakan kesia-siaan belaka,
Bukan komat kamit berdzikir pada-Mu
Mataku tanpa sengaja sering melihat ketidakbaikan
Telingaku juga tak jarang kubiarkan mendengar kemaksiatan
Tangan ini, tak jarang digunakan hanya untuk perbuatan sia-sia
Hanya demi kepupleran dunia maya
Namun…
Aku masih Mengeluh dengan ujian yang Kau berikan
Menginginkan selalu diberi kesehatan
Menginginkan selalu diberi keselamatan
Menginginkan rezeki yang berkecukupan
Menginginkan kebahagian
Menginginkan kesuksesan
Mengingkan dimaafkan
Aku, hambamu yang masih terus terusan meminta ini itu
Aku malu, tapi sebenarnya tak punya malu